KELOMPOK 1 STUDIO PERENCANAAN

Aspek-Aspek Perencanaan

Berikut ini merupakan pembagian aspek-aspek berdasarkan kategorinya, sebagai berikut :

Pembagian berdasarkan kondisi fisik dan non fisik.

1.1 Kondisi Fisik
Kondisi fisik merupakan kondisi yang terlihat pada suatu kota/wilayah. Kondisi ini umumnya memiliki bentuk yang dapat dibedakan. Masing-masing jenis kondisi fisik memiliki sifat dan fungsi yang berbeda-beda. Mengetahui kondisi fisik di suatu kota/wilayah dapat memberi pengaruh pada suatu perencanaan yang sedang dilakukan. Hal ini disebabkan oleh kondisi fisik dapat menjadi salah satu unsur pembentuk struktur kota. Apabila struktur kota sudah dapat diketahui maka arah perkembangan kota di masa depan dapat diprediksi sesuai dengan kondisi fisiknya yang ada pada saat ini. Sehingga dapat memaksimalkan perencanaan yang disusun. Kondisi fisik tersebut terbagi menjadi 2, yaitu:

Kondisi fisik alam
Kondisi fisik alam merupakan keadaan yang dibentuk oleh alam, atau dapat dikatakan terbentuk secara alamiah tanpa adanya campur tangan manusia. Fisik alam memiliki sifat yang cenderung tidak dapat dirubah maupun diperbarui oleh manusia. Hal ini disebabkan oleh pada umumnya proses terjadinya bentukan fisik alam tidak terjadi secara cepat, seperti kelerengan dan jenis tanah. Tata guna lahan termasuk dalam kondisi fisik alam. Hal ini disebabkan oleh terbentuk dari beberapa jenis fisik alam yang menjadi satu dan berupa bentukan alam. Tata guna lahan didapat dari hasil analisis yang dilakukan oleh para ahli salah satunya adalah planner. Kondisi fisik alam meliputi kelerengan, jenis tanah, curah hujan, hidrologi, dan iklim.

Kondisi fisik buatan
Kondisi fisik buatan adalah keadaan atau bentukan yang dibuat oleh manusia. Kondisi ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Kondisi ini ada yang berasal dari bentukan alam yang kemudian dirubah sesuai fungsinya agar lebih mudah digunakan. Selain itu ada juga yang berasal dari pemikiran manusia yang membuat, umumnya berupa bangunan. Melalui kondisi fisik buatan dapat terlihat bentuk kota secara visual. Dengan adanya perencanaan yang maksimal, kondisi fisik buatan ini juga dapat memperlihatkan keindahan suatu kota/wilayah. Kondisi fisik buatan meliputi :
  • Sarana adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Jenis-jenis sarana antara lain: sarana pendidikan, sarana peribadatan, sarana kesehatan, sarana transportasi, serta sarana perdagangan dan jasa 
  • Prasarana adalah segala sesuatu yang dapat menunjang terlaksananya suatu kegiatan. Prasarana inilah yang biasanya berasal dari kondisi fisik alam kemudian diubah oleh manusia agar lebih mudah digunakan untuk menunjang suatu kegiatan. Jenis-jenis prasarana antara lain: jaringan listrik, jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan air bersih, persampahan, drainase, dan sanitasi.




1.2 Kondisi Nonfisik
Kondisi Nonfisik adalah kondisi yang terdapat di pada suatu Kota/Wilayah, bukan dilihat dari kenampakan secara real atau visual namun secara economic & social. Kondisi non fisik ini juga memilik pengaruh yang besar dalam mempengaruhi karakteristik suatu kota atau wilayah. Perencanaan kota atau wilayah yang baik adalah perencanaan yang sesuai dengan karakteristik kota atau wilayah dan juga karakteristik manusia yang hidup di dalam nya. Maka gambaran kondisi non fisik pada suatu kota atau wilayah penting dalam perencanaan wilayah dan kota. Kondisi Nonfisik meliputi perkonomian, kependudukan, sosial budaya, dan kelembagaan.
Yang harus di perhatikan bahwa tidak semua aspek- aspek tersebut, baik aspek fisik maupun non fisik dipergunakan dalam gambaran wilayah perencanaan wilayah dan kota. Aspek tersebut diambil hanya sesuai dengan penelitian atau studi kasus yang dilakukan saja.

Pemberian judul aspek pada jenis-jenis kata yang terutama masuk dalam perencanaan, maupun yang tidak berpengaruh besar dalam perencanaan, antara lain:

a) aspek Fisik Alam:
  • kelerengan 
  • jenis tanah 
  • curah hujan 
  • iklim 
  • hidrologi 
b) aspek Sarana
  • pendidikan 
  • peribadatan 
  • kesehatan 
  • transportasi 
  • perdagangan dan jasa 
c) aspek Prasarana
  • jaringan listrik 
  • jaringan jalan 
  • jaringan air bersih 
  • persampahan 
  • drainase 
  • sanitasi 
  • jaringan telekomunikasi 
d) aspek Demografi
  • kelahiran 
  • kematian 
  • migrasi 
e) aspek Sosial-Budaya
  • sejarah 
  • perilaku masyarakat 
  • kemiskinan 
  • adat 
f) aspek Ekonomi
  • PDRB 
  • mata pencaharian 
  • sektor-sektor unggulan 
g) aspek Pemerintah
  • kebijakan 
  • kelembagaan